Sunday, October 30, 2016

My Food Photography Story


Hi...I'm back. Emang saya gak bakat menulis, susah banget untuk ngeblog seminggu sekali. Bingung mau nulis apa. Resep???, udah banyak blog yang menampilkan berbagai resep yang menggugah selera. My quilting???, belum ada yang beres. Masih menemui kendala bikin foto quilting product yang menarik. Terus nulis apa dong???.

Kemaren sempat curhat keanak-anak, "kenapa ibu susah banget menulis ya, padahal artikelnya bahasa Indonesia bagaimana kalo bahasa Inggris". Si kecil nyeletuk "just keep writing ibu, write what you think. Aihhhh...anak kelas 6 SD bisa ngomong kayak gitu. Pasti dia mengcopy paste omongan gurunya. Tapi dipikir-pikir bener juga. My blog is my diary, I'll write what I think today.

Let's roll back to my story. Pertama kali saya pegang DSLR di tahun 2009, blank...gak tau teknik sama sekali. Cuman berpatokan pada apa yang suami ajarin, itupun yang ngajarinnya ogah-ogahan. Katanya, "coba belajar sendiri, googling". Puih...rasanya masih belum bisa membagi waktu, anak yang paling kecil masih 2 thn lagi rusuh-rusuhnya. Dapat pembenaran dong, hahhaha......Orang lain bisa, walau masih punya bayi tapi bisa belajar. Yah...itulah saya, gampang banget distrack dengan hal-hal kecil. Dibawah ini hasil pertama kali jepret makanan. jangan mules ya liatnya.



Not bad or very bad???

Tujuh tahun sudah perjalanan saya di food photography,maju mundur tak cantik. di awal tahun 2016 saya bertekad untuk bener-bener belajar. Gak ada alaskan lags. Anak-anak udah besar, gak akan gangguin lags. Malah mereka suka ngasi masukan styling foto. Thanks guys. Foto paling atas adalah hasil terkini. slow progress? Yes I'm super slow. But I enjoy the process.



Tanpa bermaksud sombong,hari ini saya berani berkata "yeah...you did it". Walau foto saya belum seperti food photographer yang lain tapi cukuplah gak bikin mata pemirsa sakit. Perjalanan masih panjang, masih banyak hal yang mesti dipelajari. Semangat ibu.....



Saya mau sedikit berbagi salah satu hal yang harus dipelajari agar dapat menghasilkan foto yang ok.  From boring to beauty picture



Lokasi dan Waktu

Saya gak punya studio khusus, hanya mengandalkan natural light yang masuk ke dalam rumah. Explore your house. Amati tempat-tempat yang cahayanya bagus. Spot dekat jendela, pintu masuk biasanya cahayanya melimpah. Amati pula kapan saat-saat terbaik., golden hour. Karena gak sepanjang hari cahayanya bagus. Setiap rumah pasti punya minimal satu spot yang memiliki golden hour.  Saya punya spot favorite di deket jendela belakang. Cahaya terbaik saya dapatkan di pagi hari dari jam 7-10 am dan sore hari dari jam 3-5 pm, bervariasi tergantung musim juga. Saya paling males pindah-pindah tempat. Kalo sudah dapat spot yang bagus, saya males explore lagi. Jangan ditiru ya. Paling-paling saya amati  golden hournya. Dari hasil googling memang tidal dianjurkan untuk mengambil foto saat tengah hari, disaat matahari benar-benar tepat berada diatas kepala. Sering kali foto yang dihasilkan flat. Tapi jika anda bisa menemukan spot yang tepat disiang hari, it's ok. Taking a great foto with natural light is all about how you manage dan manipulating light. Good luck. Selamat mengeksplore.



Tulisan tentang lighting to be continued ya.....
Saya sudah kehabisan kata-kata

No comments:

Post a Comment